Mengenal BPA, Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Digunakan dalam Botol Plastik

Kamu mungkin sering melihat bahwa botol plastik dari makanan yang kamu beli diberi label BPA free. Namun, tahukah kamu apa arti BPA itu dan mengapa hal itu penting diperhatikan? 

Melansir dari Healthline, BPA adalah singkatan dari Bisphenol-A yang merupakan bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik. BPA juga banyak ditambahkan ke dalam produk wadah makanan, botol bayi, botol air minum plastik, sampai produk kebersihan. 

Bahan kimia tersebut sudah digunakan sejak tahun 1960-an dengan tujuan untuk membuat plastik kuat untuk kemasan makanan dan minuman. Tanpa disadari, BPA bisa masuk ke dalam tubuh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. 

Nah, supaya kita bisa lebih waspada dan hati-hati dengan paparan BPA, simak ulasan berikut ini. 

BPA adalah Bisphenol A

unsplash.com/Brian Yurasits

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, BPA adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk memproduksi plastik, terutama plastik polikarbonat. 

Bahan ini ditemukan di berbagai produk, termasuk botol air dan resin epoksi yang melapisi kaleng makanan logam dan tutup botol. Tak hanya di situ saja, nahan pengeras plastik ini juga ditemukan di perangkat medis, compact disk, hingga kaca mata.

Bahaya BPA

unsplash.com/Accuray

Sebagai salah satu zat kimia berbahaya, orang-orang tentu khawatir dengan paparan BPA dalam tubuh. Sebab menurut survei dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), BPA terdeteksi pada 93% dari 2.517 sampel urin orang berusia 6 tahun ke atas pada tahun 2003-2004. 

Selain itu, orang tua juga khawatir dengan paparan BPA adalah karena beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ada efek pada janin dan bayi yang baru lahir akibat terpapar BPA. Biasanya, paparan BPA sebagian besar didapatkan dari konsumsi makanan yang sudah dikemas dalam wadah ber-BPA. BPA juga bisa terbawa melalui udara, debu, dan air. 

Melansir dari Webmd, Food and Drug Administration Amerika Serikat mulanya mengatakan bahwa BPA aman. Namun, pada tahun 2010 pendapat tersebut kemudian bergeser. Mereka berpendapat bahwa penelitian yang menggunakan uji toksisitas standar menunjukkan bahwa BPA aman pada tingkat paparan yang rendah. 

Namun, bukti lain berdasarkan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa terdapat kekhawatiran efek BPA pada otak, perilaku, dan kelenjar prostat janin, bayi, dan anak kecil. 

Cara BPA memengaruhi tubuh

unsplash.com/National Cancer Institute

BPA yang terdapat dalam tubuh tersebut bisa memengaruhi beberapa hal berikut ini. 

  1. Tingkat hormon 

Beberapa ahli percaya bahwa BPA dapat bertindak sebagai hormon dalam tubuh, mengganghu kadar hormon normal, perkembangan janin, bayi, dan anak-anak. 

  1. Masalah otak dan perilaku

National Toxicology Program FDA menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan efek BPA pada otak dan perilaku bayi atau anak kecil. 

  1. Kanker 

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker di kemudian hari. 

  1. Masalah jantung 

Dua penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa dengan tingkat BPA tertinggi dalam tubuh mereka memiliki risiko masalah jantung yang lebih tinggi. 

Cara mencegah paparan BPA

unsplash.com/Bobby Donald

Setelah mengetahui bahwa BPA adalah zat yang berbahaya, maka ada beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk mengurangi paparan zat ini.

  1. Menemukan produk yang bebas BPA
    Sekarang, tidak sulit untuk menemukan produk BPA Free, salah satunya adalah Cleo air murni. Galon Cleo sudah terjamin BPA Free sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain itu, kualitas air Cleo sudah terjamin bagus karena tanpa kontaminasi zat BPA dan zat berbahaya lainnya. 
  1. Mencari susu formula bayi yang bebas BPA
    Meningkatnya kesadaran akan bahaya BPA, kini banyak merek susu formula bayi dalam kaleng yang sudah tidak lagi mengandung BPA. Beberapa ahli merekomendasikan susu formula bubuk daripada cair karena cairan lebih cenderung menyerap BPA. 
  2. Memilih wadah non-plastik untuk makanan
    Selain wadah plastik, ada opsi wadah nonplastik yang bisa kamu pilih, di antaranya wadah kaca, porselen, atau baja tahan karat.
  3. Jangan panaskan plastik yang mengandung BPA
    Kalau kamu sering menggunakan plastik dalam microwave, maka jangan lagi melakukannya. Sebab, panas bisa menyebabkan BPA larut. Jadi, jangan pula menuangkan air mendidih ke dalam botol plastik. Selain itu, cucilah botol plastik dengan sabun untuk menghilangkan zat berbahaya yang ada di dalamnya.
  4. Membatasi konsumsi makanan kaleng
    Banyak makanan kaleng yang lapisannya masih mengandung BPA. Jadi, kurangi konsumsi makanan kaleng dan beralihlah pada makanan segar. 

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa BPA adalah pengganggu endokrin yang memengaruhi fungsi hormon dalam tubuh. Mengingat banyaknya risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan dari mengonsumsi BPA, maka ada baiknya untuk lebih berhati-hati. 
Salah satunya adalah dengan memilih produk BPA free. Alih-alih memilih air dari botol kecil, kamu bisa meminum air murni galon dari Cleo. Galon Cleo ini sudah terjamin BPA free. Dengan begitu, kualitas ait di dalamnya sudah bagus karena terbebas dari kontaminasi zat BPA dan zat kimia berbahaya lainnya.