Apa Itu Air Demineral? Kenali Pengertian Prosesnya!

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu tak asing dengan sebutan air mineral. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah air demineral? Air demineral adalah air murni yang semua mineralnya telah dihilangkan melalui proses tertentu. 

Proses tersebut dilakukan karena dalam air mentah terdapat berbagai zat yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Ada berbagai metode yang berbeda untuk melakukan proses demineralisasi, di antaranya adalah distilasi, reverse osmosis (RO), dan deionisasi. 

Biasanya, distilasi dan deionisasi digunakan untuk lingkungan industri dan komersial. Sementara reverse osmosis digunakan di lingkungan komersial dan perumahan. 

1. Distilasi

https://www.pexels.com/id-id/foto/pipa-baja-tank-penyimpanan-5411674/

Distilasi merupakan proses penyulingan yang berfungsi untuk memurnikan air dari kotoran di dalamnya. Untuk melakukan proses distilasi menjadi air demineral adalah dengan cara mendidihkan air terlebih dahulu. Kemudian setelah air mendidih, uap yang dihasilkan kemudian ditangkap, dipadatkan, dan dikumpulkan dalam wadah yang terpisah. Terakhir, proses berakhir setelah menggunakan alat penyuling. 

Proses mengubah air dari cair, gas, kembali menjadi cair tersebut bisa melarutkan garam, mikroba, sampai bakteri. Kandungan logam ebrat seperti timbal, klorin, dan senyawa organik launnya pun bisa hilang dengan proses distilasi. 

Namun, cara ini tidak praktis digunakan di rumah karena membutuhkan peralatan khusus yang menghabiskan ruang. Distilasi juga tidak bisa menghilangkan semua kontaminan yang ditemukan di air ledeng sehingga perlu menggunakan filter karbon aktif. 

2. Deionisasi

https://unsplash.com/photos/OR_3rbIv5yI

Selain distilasi, deionisasi juga menjadi proses demineralisasi lainnya yang cukup rumit. Proses demineralisasi air biasanya diaplikasikan pada industri dan komersial untuk memproduksi air demineral dalam jumlah yang tidak sedikit. 

Proses deminal adalah melibatkan air mengalir dengan dua resin khusus bermuatan berbeda. Reesin tersebutdigunakan sebagai alat pertukaran ion yang bisa menghilangkan kandungan mineral dalam air menjadi air murni yang aman dan bersih. 

Daat melewati tangki deionisasi, terjadi pertukaran ion yang akan menarik mineral ke resin khusus. Proses tersebut bisa berkali-kali sampai tingkat kemurnian yang diinginkan. 

Meskipun cara ini cukup efektif untuk menghilangkan mineral dalam air, tetapi deionisasi tidak bisa menghilangkan mikroba seperti virus, bakteri, dan protozoa. Cara ini juga tidak bisa menghilangkan bahan kimia organik dari air murni. 

3. Reverse Osmosis

https://unsplash.com/photos/Azu1AouNft8

Terakhir, cara paling umum untuk membuat air demineral adalah adalah dengan reverse osmosis. Sistem filtrasi ini bisa membalikkan proses osmosis alami dan menghasilkan air yang murni. 

Dalam proses ini, air mengalir melintasi area dengan konsentrasi zat terlarut yang rendah ke area yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi. Reverse osmosis yang dimaksud dalam demineralisasi adalah mengubah air berkontaminan menjadi air minum yang segar dan aman. Hal ini bisa diandalkan untuk sektor industri, manufaktur, dan produksi makanan. 

RO juga sangat efektif untuk menyediakan air minum bersih dan murni dengan cara lebih hemat daripada metode lainnya. Ini efektif untuk menghilangkan mineral, garam, dan zat padatan terlarut lainnya dalam air. 

Itulah beberapa metode paling umum yang dilakukan untuk menghasilkan air demineralisasi. Air demineral ini adalah air yang telah melakukan proses penyaringan untuk menghilangkan kandungan mineral dan zat lainnya. 

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, proses demineralisasi adalah terdiri dari tiga macam, distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis. Distilasi dan deionisasi lebih cocok untuk skala besar, sementara untuk perumahan, sistem reverse osmosis dinilai lebih hemat biaya dan efektif.