Wajib Tahu, Ini Arti Istilah TDS dan Hubungannya dengan Air Minum

Air minum sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Namun, air bisa mengandung mineral hingga bahan kimia berbahaya dari berbagai sumber. Oleh karena itu, air minum yang kita konsumsi memerlukan penyaringan yang tepat untuk menghilangkan kontaminannya. 

Salah satu kontaminan yang ada dalam air adalah total dissolved solids atau TDS. TDS adalah jumlah bahan organik dan anorganik, seperti logam, mineral, garam, dan ion yang terlarut dalam volume air tertentu. 

TDS dalam air bisa berasal dari mana saja, termasuk dari mata air alami, bahan kimia yang digunakan untuk mengolah air, sampai sistem pipa di rumah. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu TDS, simak ulasan berikut ini ya!

Apa itu TDS dalam air?

unsplash.com/Nigel Msipa

Air dianggap sebagai pelarut universal karena mampu melarutkan dan menyerap molekul dari berbagai zat. Nah, jumlah partikel yang terlarut dalam volume air tertentu itu disebut dengan TDS yang merupakan singkatan dari total dissolved solids.

Memahami tingkat TDS adalah cara untuk menggambarkan kualitas air secara keseluruhan. TDS terdiri dari garam anorganik umum, yaitu kalsium, magnesium, kalium, natrium, dan sebagian kecil bahan organik. 

Padatan tersebut terlarut dalam air karena berasal dari berbagai sumber, baik alami maupun dari aktivitas manusia. Mata air mineral misalnya, mengandung air dengan kadar TDS tinggi karena telah mengalir dari bebatuan yang mengandung garam tinggi. 

Mineral juga bisa didapatkan dari aktivitas manusia, misalnya limpasan pertanian dan perkotaan yang membawa mineral berlebih ke sumber air, seperti pembuangan air limbah dan air limbah industri.

Mengapa perlu mengukur TDS dalam air minum?

pexels.com/Lisa Fotios

Air minum sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Namun, air bisa mengandung mineral hingga bahan kimia berbahaya dari berbagai sumber. Oleh karena itu, air minum yang kita konsumsi memerlukan penyaringan yang tepat untuk menghilangkan kontaminannya. 

Salah satu kontaminan yang ada dalam air adalah total dissolved solids atau TDS. TDS adalah jumlah bahan organik dan anorganik, seperti logam, mineral, garam, dan ion yang terlarut dalam volume air tertentu. 

TDS dalam air bisa berasal dari mana saja, termasuk dari mata air alami, bahan kimia yang digunakan untuk mengolah air, sampai sistem pipa di rumah. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu TDS, simak ulasan berikut ini ya!

Apakah TDS berbahaya untuk kesehatan?

unsplash.com/engin akyurt

Meskipun tingginya tingkat TDS adalah tidak berkaitan langsung terhadap kesehatan, tetapi TDS yang di atas 500 ppm memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, air tersebut bisa jadi mengandung partikel beracun dan logam berat. 

Sementara itu, jumlah kadar TDS di atas 1000 ppm dianggap tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Namun perlu kamu garisbawahi, jenis padatan terlarut dalam air lebih penting daripada jumlahnya. 

Berapa angka TDS pada air minum yang aman?

pexels.com/Pixabay

Lalu, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah berapa tingkat TDS yang boleh dikonsumsi dalam air? Berikut adalah tingkat TDS dalam parts per million (ppm).

  • Kurang dari 50 > Kekurangan mineral
  • Antara 50-150 > Ideal untuk minum
  • 150-250 > Bagus untuk minum
  • 250-300 > Baik untuk minum
  • 300-500 > Tidak layak minum
  • Di atas 1200 > Sangat tidak layak minum

TDS dalam air bukan merupakan ukuran kontaminan tunggal meskipun tingkat TDS tinggi memengaruhi rasa dan bau air. Selain TDS, penting untuk melakukan beberapa tes tambahan untuk menentukan kontaminan yang ada dalam air. 

Bagaimana cara mengurangi TDS dalam air?

unsplash.com/engin akyurt

Nah, cara mengurangi TDS adalah dengan beberapa cara, di antaranya reverse osmosis (RO), distilasi, dan deionisation. 

Reverse osmosis merupakan cara untuk mengurangi TDS dalam air dengan membuat air berada di bawah tekanan tertentu melalui membran sintesis. Membran tersebut mengandung pori-pori mikroskopis yang hanya akan memungkinkan molekul yang lebih kecil dari 0,0001 mikron melewatinya. 

Kemudian, cara kedua adalah distilasi. Distilasi merupakan proses yang melibatkan air mendidih untuk menghasilkan uap air. Uap air naik ke permukaan yang dingin dan terkondensasi kembali menjadi bentuk cair. Sementara itu, garam yang terlarut tidak dapat menguap dan tetap berada dalam larutan yang mendidih. 

Terakhir, deionisation (DI) adalah melewatkan air melalui elektroda positif dan negatif. Selaput selektif ion memungkinkan ion yang positif terpisah dari air dan bergerak menuju elektroda negatif. Hasil akhirnya adalah air deionisasi dengan kemurnian tingkat tinggi. Namun, air ini terlebih dahulu melalui reverse osmosis untuk menghilangkan kontaminan organik non-ioniknya.